mark kri
Dokumen pribadi

Judul buku: You Can Draw in 30 Days
Penulis: Mark Kistler
Penerbit: Da Capo Press
Tahun terbit: 2011
Bahasa: Inggris

Sejak dari kecil dulu, ada dua mata pelajaran yang kurang saya sukai: Kesenian dan Olahraga. Nilai keduanya pasti rendah, asal nggak remidi. Bukan apa-apa, kalau remidi berarti harus praktik lagi, mengerjakan kembali sesuatu yang tidak menyenangkan. Ketidaksukaan itu berlanjut sampai sekarang.

Dulu saya beranggapan bahwa hal itu bukan masalah besar, tidak akan dibawa dalam kehidupan bermasyarakat, bahwa ilmu hitungan dan ilmu sosial lebih penting dari ilmu gambar. Namun ternyata, anggapan saya keliru besar.

Saya dibenturkan pada kenyataan yang menakdirkan saya beberapa kali bekerja di industri kreatif. Tentu saja ketidakbisaan memahami sebuah karya menjadi hambatan pribadi bagi saya. Sayangnya, rasa ketidaksukaan lebih besar daripada keinginan akan perubahan.

Singkat cerita, saat sedang browsing cara belajar desain grafis, saya menemukan rekomendasi buku ini dari salah seorang blogger. Katanya, belum sempurna seorang desainer grafis kalau ia tidak bisa menggambar. Bener juga sih. Mulailah saya mencari informasi tentang buku ini.

Sedikit cerita tentang buku ini

Alis saya terangkat saat membaca judul buku, lalu mbatin, "Bener nih aku bisa gambar cuma dalam waktu 30 hari?"

Saya sama sekali tidak yakin.

Lalu saya mulai mengintip isi materi. Ada 30 bab yang disajikan, berisi gambar yang harus saya gambar. Dalam satu hari, saya harus konsisten menggambar minimal 1 bab.
Gambar-gambar itu bukanlah gambar yang mudah menurut saya. Bab 1 bahkan sudah dibuka dengan materi 3D! Gila! Baru bab 1 aja udah langsung 3D, begitu kata saya saat itu.

Saya semakin tidak yakin.

Lalu saya mulai membaca bagian pembukaan. Dengan sangat percaya diri, penulis menyatakan bahwa metodenya berhasil membuat seseorang yang tidak bisa menggambar sekalipun, bisa menggambar berbagai macam bentuk dan bangun hanya dalam waktu 30 hari!

Batin saya lagi, "Pede banget sih, emang iya?"

Sampai di titik itu saya semakin yakin ragunya dengan buku itu. Namun diam-diam tertantang juga. Akhirnya, pergilah saya ke toko buku. Pulang-pulang membawa buku gambar, pensil, dan setip.

Awalnya, sebelum memulai pelajaran, saya disuruh menggambar 3 buah benda: rumah; bagel (semacam kue mirip donat, sangat populer di Barat); dan pesawat. Katanya, sebagai perbandingan sebelum dan sesudah. Ya sudah saya nurut saja.

Pelajaran pertama diawali dengan menggambar lingkaran 3D dan penempatan bayangan. Sampai sini, masih belum ada apa-apanya. Kemampuan menggambar masih belum terlihat.

Pelajaran kedua, masih sama dengan lingkaran. Bedanya, lingkaran yang digambar lebih banyak, bukan cuma 1-2. Setiap instruksi saya ikuti. Dan betapa terkejutnya saya, di akhir pelajaran, saya telah menggambar sekumpulan bola bilyard! Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya! Itu baru pelajaran kedua!

Pelajaran ketiga, masih lingkaran. Sekali lagi, setiap instruksi dan penjelasan saya ikuti dengan telaten. Dan lagi-lagi saya takjub dengan apa yang dihasilkan tangan saya! Sebuah lingkaran mirip rumah igloo, rumahnya orang eskimo!

Saya yang tadinya ragu-ragu, menjadi excited dan tidak sabar untuk menyelesaikan setiap babnya! Ternyata apa yang dikatakan penulis itu benar! Saya bisa menggambar dalam waktu 30 hari!

How You Can Draw in 30 Days sebagai Book of The Year

Sejak menyelesaikan pelajaran kedualah, saya lalu menobatkan buku ini sebagai Book of The Year versi saya sendiri. Bagaimana tidak? Ia tidak hanya memberikan pengetahuan tapi juga mengubah pola pikir. Yang tadinya dengan sangat percaya diri pada ketidakmampuan menggambar, kini berubah 100%. Meski gambar yang saya hasilkan bukanlah seniman-oriented, tapi setidaknya saya berani mendeklarasikan kepada dunia bahwa saya bisa menggambar.

Mark Kistler tidak seperti guru pada umumnya. Ia mengajarkan alfabet menggambar, baru meminta muridnya membaca (dalam hal ini menggambar). Sedangkan banyak sekali guru di luar sana yang langsung menyuruh muridnya menggambar tanpa terlebih dahulu mengajarinya bagaimana caranya.

Kalau Anda adalah orang seperti saya, yang dengan keukeuh berkata tidak bisa menggambar, maka Anda harus memiliki tugas tambahan, yaitu membaca dan mempraktikkan buku ini untuk mematahkn kekeukeuhan itu.

Tentang Mark Kistle r

Mark Kistler adalah seorang seniman berkebangsaan Amerika Serikat. Terinspirasi dari sebuah buku karya Napoleon Hill, Think and Grow Rich, dia lalu mengikuti passion-nya untuk mengajar jutaan orang agar bisa menggambar. Di usia 15 tahun, ia membuat tujuan untuk bisa mengajar sejumlah 1.000.000 orang. Saat ulang tahunnya yang ke-18, ia telah berhasil mengajar 400.000 orang! Kini, muridnya sudah berjumlah jutaan orang yang tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk saya.

Dia bahkan mulai melebarkan sayapnya untuk mengajar dalam berbagai metode. Kalau Anda lebih suka menonton video, silakan kunjungi saluran Youtube-nya.

Informasi lebih lengkap tentang Mark Kistler bisa Anda dapat di situsnya https://markkistler.com/.

Kutipan favorit saya

You CAN draw in 3-D without understanding two-point perspective, just as you can drive a car without knowing how the engine works, or use a computer without knowing how it works.

But what I am saying is that too often, in too many classrooms and in too many how-to-draw books, the immediate introduction of excessive, tedious drawing information can severely hinder or entirely block students from experiencing the initial fun of learning how to draw the fundamentals.

I have learned that the best way to introduce students to the thrill of drawing in 3-D is by first offering IMMEDIATE success.

Beberapa gambar yang berhasil saya buat